mungkin itu cara Tuhan untuk membuat Anda menjadi manusia yang ‘hidup’. Manusia yang mulai gelisah, ingin tahu dan mencari tahu untuk apa manusia diciptakan. Manusia yang tidak sekedar berjalan tanpa tahu arah. Mabuk! dan melangkah mengikuti arah angin saja.
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Kerana pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (al-Isra’: 36)
Mungkin juga itu cara Tuhan untuk mencukupkan masa bersenang-senang Anda di dunia dan memberikan lampu kuning untuk segera memperbaiki jalan penuh debu yang sedang Anda lalui. Meski dunia itu indah, tapi yakinlah keindahan itu semu yang mudah melupakan Anda akan tugas Anda di dunia.
Ketika hidup terasa hampa, setanpun tak mau mengalah!. Berfikirlah untuk mengalahkannya. Karena ia musuh sebenarnya. Meski wujudnya wanita cantik yang mempesona, harta melimpah yang membutakan mata atau raja durja yang kerusakannya lebih parah dari iblis malah.
“dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin.” (QS. Al An’am : 112)
Pikirlah sahabat… Karena akupun berfikir juga Hidup di dunia hanya sekali Itupun kalau kita ‘hidup’
Pikirkan jalan yang sedang lalui.. Jalan yang setiap geraknya akan dicatat dan tak akan ada yang luput dari catatanNya Berfikir tentang apa tujuan dan peran hidup kita di dunia.
“Maka apakah kamu mengira bahawa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (al-Mukminun: 115)
Mungkin pertanyaan ‘Apakah jalanku benar?’ itu patut dipertimbangkan Jangan mau melalui ‘jalan’ yang sebenarnya Anda tidak tahu apa yang sedang Anda jalani. karena dengan berfikir sehingga manusia bisa dinyatakan ‘hidup’. Tidak menjadi mayat hidup yang berjalan.
mungkin itu cara Tuhan untuk membuat Anda menjadi manusia yang ‘hidup’. Manusia yang mulai gelisah, ingin tahu dan mencari tahu untuk apa manusia diciptakan. Manusia yang tidak sekedar berjalan tanpa tahu arah. Mabuk! dan melangkah mengikuti arah angin saja.
BalasHapus“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Kerana pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (al-Isra’: 36)
Mungkin juga itu cara Tuhan untuk mencukupkan masa bersenang-senang Anda di dunia dan memberikan lampu kuning untuk segera memperbaiki jalan penuh debu yang sedang Anda lalui. Meski dunia itu indah, tapi yakinlah keindahan itu semu yang mudah melupakan Anda akan tugas Anda di dunia.
Ketika hidup terasa hampa, setanpun tak mau mengalah!. Berfikirlah untuk mengalahkannya. Karena ia musuh sebenarnya. Meski wujudnya wanita cantik yang mempesona, harta melimpah yang membutakan mata atau raja durja yang kerusakannya lebih parah dari iblis malah.
“dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin.” (QS. Al An’am : 112)
Pikirlah sahabat…
Karena akupun berfikir juga
Hidup di dunia hanya sekali
Itupun kalau kita ‘hidup’
Pikirkan jalan yang sedang lalui..
Jalan yang setiap geraknya akan dicatat dan tak akan ada yang luput dari catatanNya
Berfikir tentang apa tujuan dan peran hidup kita di dunia.
“Maka apakah kamu mengira bahawa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (al-Mukminun: 115)
Mungkin pertanyaan ‘Apakah jalanku benar?’ itu patut dipertimbangkan
Jangan mau melalui ‘jalan’ yang sebenarnya Anda tidak tahu apa yang sedang Anda jalani. karena dengan berfikir sehingga manusia bisa dinyatakan ‘hidup’. Tidak menjadi mayat hidup yang berjalan.